MOJOKERTO, Tugujatim.id – Sebagai bentuk pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto memberikan pembekalan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik untuk tahun akademik 2023/2024.
Acara pembekalan yang berlangsung di Gedung Nuswantara lantai II pada Selasa (25/7/2023) ini diikuti oleh mahasiswa semester enam dari seluruh prodi yang ada di Unim Mojokerto.
Ketua pelaksana KKN Tematik Unim Mojokerto 2023/2024, Erna Tri Asmorowati mengatakan bahwa setiap satu kelompok KKN Tematik terdiri atas 35 mahasiswa dari berbagai prodi. Sementara, KKN Tematik ini mengambil tema pemetaan potensi desa.
“Selain jumlah mahasiswa per kelompok, pada KKN ini mengambil tema tentang pemetaan potensi desa. Misalnya tentang ketahanan pangan, maka mahasiswa KKN Tematik fokus tentang bagaimana desa yang menjadi lokasi KKN berdaya mandiri melalui ketahanan pangan,” kata Erna, pada Selasa (25/7/2023).
Mahasiswa peserta KKN Tematik akan ditempatkan pada desa-desa yang tersebar di Kecamatan Dawarblandong, Kecamatan Jetis, dan Kecamatan Dlanggu.
Masih kata Erna, beberapa desa yang dipilih memiliki keunikan sendiri. “Misalnya desa di Dlanggu punya kekhasan wisata petik jeruk. Maka itu nanti dieksplorasi dengan pendekatan Business Model Canvas (BMC),” imbuh Erna.
Kepala Humas KKN Tematik Unim Mojokerto, Hajar Nurma Wachidah menyampaikan kepada seluruh peserta KKN Tematik hendaknya menjaga etika pergaulan. “Kami berpesan terutama untuk menjaga etika pergaulan, serta tidak mudah menyebarkan informasi-informasi palsu (hoaks), sesuai pesan pak rektor,” ucapnya.
Tak hanya itu, peserta KKN Tematik juga dibekali dengan empat prinsip sebelum resmi berangkat ke lokasi KKN.
“Prinsip yang pertama yaitu rukun. Pesan kami apalagi memasuki tahun politik ini, mohon agar tidak ikut-ikut dalam pusaran politik. Prinsip selanjutnya yaitu hormat. Hormat ini maksudnya bagaimana setiap berbicara itu dapat membawa diri, saling menghormati sesama peserta KKN dan warga di desa nanti. Lalu, selanjutnya yaitu tentang moral atau kesusilaan dan terakhir soal keserasian dan keindahan,” tandas Hajar.
Prinsip-prinsip ini, lanjut Hajar, setidaknya menjadi pegangan bagi mahasiswa peserta KKN Tematik. Kemudian, Hajar juga menegaskan kepada mahasiswa peserta KKN Tematik untuk menjaga nama baik almamater. “Mohon jaga nama baik almamater ini. Dengan menunjukkan perilaku positif serta menjalin komunikasi yang baik dengan warga desa tujuan KKN nanti,” pungkasnya.
sumber : Tugu Jatim