Oleh : Pipit Sari Puspitorini 1) dan Andhika Cahyono Putra 2)
1,2 )Dosen Teknik Industri Universitas Islam Majapahit
Universitas Islam Majapahit (UNIM) merupakan Universitas yang berjarak 0,7 dari pusat Pemerintahan Kabupaten Mojokerto. UNIM merupakan universitas berjati diri religius kultural dengan kelayakan akademik dan institusional sebagai sasaran awal menuju keunggulan akademik dan institusional sebagai sumbangan kecil yang menjadikan islam rahmatan lil-‘alamin (Arisandi, 2015). Untuk menegakkan jati diri tersebut, melalui lembaga Penelitian, Pengabdian pada Masyarakat, Peningkatan aktivitas Instruksional, Peningkatan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LP4MP), UNIM mengintegrasikan antara Panca Dharma, dimana Tridharma Perguruan Tinggi (PT) adalah melaksanakan kegiatan Pendidikan dan pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, sedangkan dua dharma yang lain adalah pengembangan dan penguatan jati diri universitas.
Pada tahun 2018, UNIM merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi di Mojokerto yang berkesempatan melaksanakan program dengan persetujuan dari DRPM terkait program pengabdian masyarakat di dua Desa, yaitu (i). Desa Jembul Kecamaan Jatirejo dan (ii). Desa Pakis kecamatan Trowulan Kabupaten Mojokerto. Selain itu, juga merupakan bentuk implementasi dari penandatanganan kerjasama antara UNIM dengan Pemerintah Desa Jembul sebagai pusat laboratorium sains dan sosial bagi sivitas akademika UNIM. Desa Jembul merupakan desa mitra dalam milestone pengembangan Desa mitra P2M LP4MP untuk kedepannya. Berdasarkan hasil wawancara dengan Pipit Sari Puspitorini selaku ketua Pelaksana pengabdian di Desa Jembul (dosen teknik industri), temanya berkaitan dengan pemberdayaan Petani Porang melalui KKN PPM Petani Porang di Desa Jembul Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto. Desa Jembul merupakan daerah yang mempunyai potensi unggulan wisata, porang dan kopi, tetapi belum dikenal oleh masyarakat luas. Bahkan berdasarkan statistik tahun 2018, bahwa potensi utama Desa Jembul adalah penghasil padi (BPS, 2018). Berdasarkan data yang didapatkan dilapangan, Desa Jembul memiliki lahan tanaman porang mencapai lebih dari 20 ha. Hasil panen umbi porang sebesar 200–400 ton per tahun. Saat ini masyarakat hanya menjual dalam bentuk umbi basah karena belum mengenal pengolahan chips porang dengan menggunakan teknologi sederhana. Kelebihan ketika mengolah chips porang adalah mempunyai nilai jual yang lebih tinggi dikarenakan life cycle chips porang lebih panjang dengan variabel kualitas sebagai pedoman utama serta mendapatkan buyer yang tepat (puspitorini, 2018). Melalui kegiatan KKN PPM, adanya transfer knowledge.
Transfer knowledge pertama yaitu alih Teknologi Tepat Guna (TTG) Mesin Perajang Porang diharapkan menjadi paradigma baru yaitu terjadinya perubahan mindset masyarakat terhadap produk yang mempunyai value added (nilai tambah) serta mengangkat potensi Desa Jembul sebagai desa penghasil porang. Selama ini, Desa Jembul hanya menjual porang sebagai umbi dengan harga jual murah setiap musim panen. Pemberdayaan dimulai dengan mengubah mindset petani dengan menerapkan konsep pemberdayaan yang terintegrasi yaitu (i) mengubah umbi porang menjadi chips porang dengan menerapkan penggunaan TTG mesin perajang porang, (ii). Pembuatan miniplant, (iii). rantai pasok porang, (iv). menghitung harga pokok penjualan (HPP) baik manual maupun berbasis aplikasi serta (v). meningkatkan pangsa pasar dengan adanya web dan media sosial lainnya. Selain itu, didapatkan supplier chips porang dengan harga yang lebih tinggi. Untuk lebih mengenal Desa Jembul dapat mengunjungi di https://dewajembulcorp.wordpress.com dan instagram dewajembul.corp. Agar pemberdayaan ini berjalan terus menerus, diperlukan program alih kelola kepada masyarakat. Proses tersebut ditandai dengan penyerahan mesin perajang porang kepada kepala Desa Jembul sebagai keberlanjutan program pemberdayaan masyarakat oleh ketua pelaksana. Spesifikasi dari mesin perajang porang adalah berkapasitas 4 ton/hari.
Output dari kegiatan ini adalah (i). produk chips porang, (ii). adanya peningkatan daya saing terutama kualitas, kuantitas, diversifikasi produk (iii) peningkatan penerapan IPTEK, (iv) adanya perbaikan tata nilai masyarakat dan (v). Publikasi di lakukan pada seminar Pengabdian kepada masyarakat customer service responsibility dan International Journal Community Service Learning (IJCSL) in review , (vi). Buku pengenalan porang untuk siswa Sekolah Dasar (SD) dan Taman Kanak-kanak (TK) dengan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Inggris yang bertujuan mengenalkan tanaman porang sedini mungkin dan buku ajar bagi mahasiswa sebagai implementasi.
Transfer knowledge kedua, yaitu alih TTG dengan mesin Granul pada pembuatan media tanam kompos dengan tema pengolahan pupuk kompos organik dalam meningkatkan kualitas produk di Desa Pakis. Menurut ketua tim pelaksana Andhika Cahyono Putra (dosen teknik industri), mesin granul merupakan mesin pengolah pupuk kompos yang berfungsi membuat butiran (granul) kompos yang didesain sendiri oleh ketua tim pelaksana bekerjasama dengan CV AU Surabaya. Pemilihan mitra merupakan implementasi bentuk kerjasama yang telah dicanangkan pada tahun 2015 oleh program teknik industri Fakultas Teknik UNIM. Modifikasi mesin pengaduk menjadi mesin pengaduk dan pencacah dengan inovasi menambhakan jumlah pisau sebanyak 8 (buah) serta tempat mengasah pisau yang berfungsi untuk memotong ranting atau akar yang masuk ke mesin. Selain transfer knowledge TTG, pembuatan konsep miniplant berbasis plant layout fasilities yang terintegrasi antara penataan kandang komunal sebagai waste sekaligus bahan mentah untuk proses produksi pupuk kompos, ruang produksi, area warehousing serta packaging. Selain itu output yang dihasilkan berupa (i) produk pupuk kompos granul, (ii). adanya peningkatan daya saing terutama kualitas, kuantitas, diversifikasi produk (iii) peningkatan penerapan IPTEK, (iv) adanya perbaikan tata nilai masyarakat dan (v). publikasi di lakukan pada seminar kepada masyarakat customer service responsibility (PKM CSR) dan dimuat di Jurnal Terakreditasi “Sinergitas PKM CSR” di Universitas Pelita Harapan Jakarta.
Tolok ukur keberhasilan program pengabdian masyarakat adalah adanya output dan outcome. Output merupakan hasil dari aktifitas dan outcome merupakan respon masyarakat sebagai pengguna program. Outcome yang terjadi dari program pengabdian masyarakat adalah masyarakat merasa terbantu dan mengubah mindset kearah yang lebih baik. Berbekal value, Quality is mine and my commitment yang melekat pada sivitas akademika yang dijadikan dasar untuk melakukan continuous improvement di lingkungan Universitas. Semua sivitas akademika berkomitmen terhadap perbaikan mutu.
Terima kasih disampaikan kepada DRPM DIKTI yang telah mensupport kegiatan , Rektor Universitas Islam Majapahit, LP4MP, tim pelaksana kegiatan, mitra (Pemerintah dan masyarakat Desa Jembul, masyarakat Pakis) serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Hey! This post couldn’t be written any better! Reading through this post reminds me of my good old room mate!
He always kept chatting about this. I will forward this post to him.
Fairly certain he will have a good read. Many thanks for sharing! https://4Structures.Pissedconsumer.com/review.html