Rektor Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto menyerahkan Piagam Syahid Fi Thalabil ‘Ilmi kepada Orang Tua Almarhum M. Zafar Sidik, aktivis mahasiswa yang meninggal dunia, saat menyambut kedatangan keluarga Almarhum Zafar di Ruang Rektor. Pada pertemuan tersebut, orang tua M. Zafar menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Rektor beserta segenap dosen dan staf yang telah membimbing Zafar selama menempuh studi di Unim, sekaligus menyampaikan permohonan maaf jika selama belajar menempuh studi di Universitas Islam Majapahit Zafar melakukan kesalahan. Rektor pun menimpali permintaan maaf tersebut dengan menyatakan “tidak, Zafar tidak melakukan kesalahan kepada kami, malah sebaliknya, saya sebagai rektor merasa sangat kehilangan dan berterimakasih atas kontribusi Zafar dalam mendorong perkembangan dunia kemahasiswaan di Universitas Islam Majapahit”.
Piagam Syahid fi Thalabil ‘Ilmi adalah dokumen legal yang diterbitkan Unim sebagai penanda bagi mahasiswa yang meninggal dunia saat sedang menuntut ilmu. Rektor menggagas piagam ini terinspirasi dari nilai-nilai Islam yang memberikan kedudukan yang tinggi bagi orang-orang yang mengabdikan diri untuk menuntut ilmu. Dr. H. Rachman Sidharta Arisandi, mengatakan “Dalam Islam, orang-orang yang meninggal ketika sedang menuntu ilmu diberikan pahala syahid akherat. Oleh karena itu Unim menetapkan suatu penghargaan bagi mahasiswa yang meninggal dunia saat menempuh studi di Unim yaitu dengan menerbitkan Piagam Syahid fi Thalabil ‘Ilmi”, tandas Rektor Universitas Islam Majapahit. Piagam Syahid fi Thalabil ‘Ilmi ini disertai rekam hasil belajar (academic record) mahasiswa selama studi di Unim.
Sebagaimana diketahui, salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam yang merupakan pengurus BEM dan Ketua UKM Rekayasa Teoknologi Unim, atas nama M. Zafar Sidik meninggal dunia setelah berjuang melawat penyakitnya. Zafar dikenal sebagai mahasiswa yang lincah dan hambel di kalangan mahasisawa maupun dosen meninggal dunia tanggal 6 Juli 2023 di RSUD Cirebon, daerah kelahirannya. Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, Zafar yang duduk di semester enam ini, masih giat mengikuti kuliah dan menjalankan kegiatan-kegiatan organisasi kemahasiswaan baik intra maupun ekstra kampus. Tidak heran banyak mahasiswa maupun dosen yang merasa kaget dan sedih atas kepergiannya menghadap sang Khalik. Semoga Zafar menghadap Tuhannya dengan khusnul khotimah dan mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, Aamiin.