
Universitas Islam Majapahit (Unim) Mojokerto berupaya meningkatkan kapasitas tenaga pengajar dengan mengadakan coaching clinic “Artikel Jurnal Internasional” di Graha Nuswantara, Jumat (03/02/2023). Acara Unim Mojokerto itu melibatkan seluruh dosen Unim dari semua prodi. Istimewanya, acara yang dimulai sejak pukul 09.00 itu menghadirkan Prof Dr Tulus Suryanto MM dari UIN Raden Intan Lampung.
Prof Dr Tulus Suryanto mengatakan agar bisa tembus jurnal internasional perlu pembiasaan menulis. Dia melanjutkan, pembiasaan yang dimaksud berguna untuk melatih kepekaan dalam menggali ide penelitian.
“Jadi, bagaimana kita meningkatkan kebiasaan menulis. Nanti kalau sudah terbiasa akan mudah tembus di jurnal internasional. Dengan menulis, kita bisa menggali ide penelitian lebih banyak,” kata Prof Dr Tulus Suryanto.
Prof Tulus, sapaan Prof Dr Tulus Suryanto, menambahkan, perlunya kebaruan dalam menggali ide-ide penelitian. Selain itu, jangan berkecil hati bila artikel yang dikirim ditolak oleh jurnal internasional.
“Ditolak jurnal Q1, perbaiki. Ditolak jurnal Q2, langsung perbaiki. Jangan berkecil hati. Dari penolakan itu, artikel kita nanti bisa lebih bagus dan sesuai standar,” tambah dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam itu.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor Unim Mojokerto Bidang Akademik Dr Ainul Yaqin SAg MPdI mengatakan publikasi internasional penting untuk rekognisi kampus.
“Sesuai visi Unim Mojokerto, kita harus berkontribusi. Harapannya, hasil riset dosen yang sesuai visi kampus bisa dipublikasikan secara internasional. Hal itu berdampak pada rekognisi institusi ke depannya,” imbuh Ainul Yaqin, sapaan Dr Ainul Yaqin SAg MPdI.
Dia menambahkan, selain berfungsi sebagai bentuk pengakuan kampus, publikasi internasional juga bermanfaat untuk peningkatan karir tenaga pengajar dan menghindari pengulangan penelitian.
“Bila sudah dipublikasi, maka tidak ada pengulangan yang menghabiskan sumber daya. Publikasi internasional juga berdampak bagus. Selain untuk rekognisi institusi, juga bisa digunakan untuk pengembangan karir dosen dalam mencapai jenjang tertinggi,” tutup alumnus doktoral UIN Sunan Ampel Surabaya itu.
Sumber : tugujatim.id